Masih ingatkah dengan seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang membuat perpustakaan mini di toko kecil peninggalan sang bapak tercinta. Dengan postingan sebelumnya bahwa beliau akan menyumbangkan hasil dari sewa perpustakaan beliau, dan kini seolah-olah perkataan tersebut seperti sebuah kejujuran dengan dibuktiannya melalaui gambar di bawah ini
Bukan untuk mencari sensasi atau dipandang mulia oleh orang lain, namun beliau hanya mendedikasikan hidup bersama-sama dan saling melengkapi, orang buta tidak pernah sekali pun meminta-minta kepada kita semua, hanya hati yang tulus lah yang dapat merasakan betapa sulitnya hidup tanpa memandang.
Kronologi foto rumah yang di miliki oleh seorang paruh baya, yang tinggal seorang diri dan yang hanya ditemani dengan perasaan
Coba bayangkan sejenak buruknya tempat berteduh, mencari keamanan dari sengatan matahari dan binatang buas, beliau hidup hanya mengandalkan kasihan dari orang-orang lain tidakah hati ini bersedih melihat situasi dan kondisi tersebut.
Namun seorang guru menyadarkan kami betapa pentingnya peduli sesama walaupun hanya sedikit barang sembako dan kebutuhan lainnya yang dapat disumbangkan melalui penghasilan perpustakaan mini, namun itu semua sudah menyadarkan kita semua bahwa masih banyak orang yang masih membutuhkan semangat peduli sesama.
Tempat ini berlokasi di dusun Sadayan (belawan) Desa Tangaran Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas
Ayo dukung gerakan baca sambil beramal!!!